Tuesday, June 29, 2010

|| mengisi hati ||


Bismillahirrahmanirrahim..

Suatu ketika dahulju pernah terbaca ttg satu artikel dalam blog seorang sahabat ni..diri kita ini umpama sebuah kereta...kereta yg menggunakan petrol utk membolehkannya bergerak.n tarbiah itu adalh petrolnya..semakin bertambah isian petrolnya,semakin jauh kereta itu boleh pergi..semakin tinggi kualiti petrolnya,semakin pantas ia bergerak..

Alhamdulillah banyak pengajaran yang sy sendiri perolehi dan pelajari...seperti mana kereta itu tidak boleh bergerak jika tiada petrol,seperti itulah diri kita x blh hidup tanpanya..bak kata kak aisyah z,tarbiah itu nafas kita..tapi sejauh mn kita betul2 mengejar tarbiah 2..ingin menegur diri sendiri..kadang hanya semangat yang tinggi menggunung,tetapi amalnya tiada..bercakap sanagt senang,tp sukar utk melaksanakan..

Perlu ditanya balik pada diri..sejauh mana tarbiah itu penting buat kamu..Allah mnjadikan manusi

a mengikut acuan masing,yg mana tahap kefahaman itu berbeza..tp,apa yg perlu diingatkan di sini,ye benar acuan setiap individu berbeza,begitu jugalah bezanya setiap individu melihat n menilai sesuatu perkara..tp yg paling penting kita berkuasa utk mengubah dan mmbentuk acuan itu,iatu meguli,mencanai n membentuk acuan itu mengikut acuan Allah..bagaimana?apa bahan bahannya??tarbiah...tarbiah akan mmbantu kita mgikut acuan Allah...usrah,jaulah,mukhayyam, its all part of tarbiah..n act tarbiah itu di mana2 shj.

Mungkin bukan semua yang membaca faham apa yg ingin disampaikan..mintak maaf..tp buat mereka yg faham,diri ini sanagt2 bersyukur dgan semua nikmat yg Allah berikan..nikamat mengenal Allah semula..nikmat dberikan kaca mata baru..kaca mata islam. Sungguh sanagt berlainan ye,jika dibandingkan dgn dulu..tq Allah..

Hmmm..igIin bg satu perumpamaan lg..diri kita (or hati) ni jugak ibarat satu gelas kaca yg kosong..apa fungsi gelas,diisi dengan air bukan..tetapi ingatlah jika gelas itu tidak terisi dengan air,ianya pasti tetap terisi..angin....tiada manfaatnya..siapa mahu menerima gelas yg kosong,tidak berisi air..begitu juga dengan pencipta kita..jika hati kita kosong,tiada amal ibadat,pasti tidak dipandang Allah..nauzubillah..

gelas kosong itu mungkin cantik dipandang,tp tiada gunanaya..sekadar perhiasan,perhiasan di dunia..hiaslah secantik mana pn gelas kaca itu,ditabur dengan permata berlian sekalipun,tetapi ianya hanya tetap begitu..tidak boleh dugunakn..tiada manfaatnya..mahukah kita jadi begitu...tak..sangat banayk nikmat yg Allah kurniakan,gunakan sebaik mungkin,jdlah org yg bermanfaat pd umatnya...

mmm berbalik pada gelas kosong td..jika tidak diisi dengan air pasti terisi dgan benda lain kan..jika bukan angin pn,pasti bnda lain,habuk debu n sebagainya..macam 2 la hati kita..kalau tidak diisi dengan Allah,akakn diisi dengan perkara lain yg membuatkan kita jauh dengan Allah..kadang kadang bila hati terasa kosong,kita cuba penuhkan hati kita dgn perkara lain..jumpa kawann2,sembang,tgk tv,shopping,on9,tp lama kelamaan kita sedar bukan itu perkara2 yg dapat puaskan hati kita,penuhkan hati kita..hanya Allah..

cukuplah Allah bgku..

"Allah sufficeth me: there is no god but He: On Him is my trust,- He the Lord of the Throne (of Glory) Supreme!" at taubah:129

Ingatlah wahai saudaraku..tiada 2 rongga dalam hati,jika hati ini x dipenuhi dengan Allah,ia tetap penuh..jika bukan Allah yg lead hati kita,pasti prkara lain..nauzubillah..

p/s :manusia sentiasa membuat perumpamaan,kerana ia mudah difahami..tetapi,perumpamaan siapakh yg lebih hebat dari perumpamaanNya

"We have put forth for men, in this Quran every kind of Parable, in order that they may receive admonition"

39:27

Monday, June 7, 2010

What is not Allowed:

What is not Allowed:


RICHARD TILLINGHAST
Richard Tillinghast is an American poet who lives in Co Tipperary. He is the author of eight books of poetry, the latest of which is Selected Poems (Dedalus Press, 2010 ), as well as several works of non-fiction

* <http://www.irishtimes.com/newspaper/opinion/2010/0605/1224271903842.html#>


No tinned meat is allowed, no tomato paste,
no clothing, no shoes, no notebooks.
These will be stored in our warehouses at Kerem Shalom
until further notice.
Bananas, apples, and persimmons are allowed into Gaza,
peaches and dates, and now macaroni
(after the American Senator’s visit).
These are vital for daily sustenance.


But no apricots, no plums, no grapes, no avocados, no jam.
These are luxuries and are not allowed.
Paper for textbooks is not allowed.
The terrorists could use it to print seditious material.
And why do you need textbooks
now that your schools are rubble?
No steel is allowed, no building supplies, no plastic pipe.
These the terrorists could use to launch rockets
against us.

Pumpkins and carrots you may have, but no delicacies,
no cherries, no pomegranates, no watermelon, no onions,
no chocolate.

We have a list of three dozen items that are allowed,
but we are not obliged to disclose its contents.
This is the decision arrived at
by Colonel Levi, Colonel Rosenzweig, and Colonel Segal.

Our motto:
‘No prosperity, no development, no humanitarian crisis.’
You may fish in the Mediterranean,
but only as far as three km from shore.
Beyond that and we open fire.
It is a great pity the waters are polluted
twenty million gallons of raw sewage dumped into the sea every day
is the figure given.

Our rockets struck the sewage treatments plants,
and at this point spare parts to repair them are not allowed.
As long as Hamas threatens us,
no cement is allowed, no glass, no medical equipment.
We are watching you from our pilotless drones
as you cook your sparse meals over open fires
and bed down
in the ruins of houses destroyed by tank shells.

And if your children can’t sleep,
missing the ones who were killed in our incursion,
or cry out in the night, or wet their beds
in your makeshift refugee tents,
or scream, feeling pain in their amputated limbs –
that’s the price you pay for harbouring terrorists.

God gave us this land.
A land without a people for a people without a land.